Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-08 04:24:10【Resep】291 orang sudah membaca
PerkenalanSejumlah mahasiswa UNRI sedang memasang kamera treap di Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, N

Lubuk Basung (ANTARA) - Sebanyak empat ekor beruang madu (Helarctos malayanus) muncul di areal perkebunan kelapa sawit milik warga Padang Sibalungkiang, Jorong Lubuk Aluang, Nagari atau Desa Bawan, Kecamatan Ampek Nagari, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, semenjak satu bulan terakhir.
Salah seorang warga Padang Sibalungkiang Buyung (26) di Lubuk Basung, Jumat, mengangakan empat ekor beruang madu itu terdiri atas dua ekor dewasa dan dua ekor anak.
"Berkemungkinan empat beruang itu satu keluarga yang terdiri dari induk dan anak," katanya.
Ia mengangakan warga menemukan empat ekor beruang madu itu saat mencari brondolan kelapa sawit, Minggu (5/10).
Ketika sedang asik mencari brondolan sawit, mereka melihat empat ekor beruang madu dengan jarak sekitar 20 meter dari posisi mereka.
Setelah itu, mereka langsung menghindar dan pulang ke rumah dengan meninggalkan brondolan sawit tersebut.
"Mereka menghindar dan meninggalkan brondolan sawit. Mereka menyampaikan ke saya terkait temuan itu," katanya.
Baca juga: BKSDA Sumbar lepas liarkan beruang madu yang masuk ke permukiman warga
Ia mengakui beruang muncul semenjak satu bulan lalu dan terakhir ditemukan warga sedang mencari makan di lahan kelapa sawit ngak jauh dari rumah warga pada Kamis (9/10).
Beruang madu tersebut muncul di sekitar perkebunan warga dan bahkan sampai belakang rumah.
Atas kejadian itu, masyarakat cemas mengingat aktivitas anak-anak di kebun cukup ramai untuk mencari brondolan sawit.
Kepala Resor Konservasi Wilayah II Maninjau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar Ade Putra mengaku telah menurunkan petugas beserta mahasiswa Universitas Negeri Riau (UNRI) untuk melakukan penanganan kemunculan satwa dilindungi sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Petugas dan mahasiswa melakukan verifikasi lapangan berupa wawancara dengan masyarakat yang menemukan satwa, mencari jejak cakaran dan lainnya.
"Petugas dan mahasiswa menemukan jejak cakaran di pohon kelapa, jengkol, bekas makanan dan cakaran di tumpukan tanah," katanya.
Ia menyebut jumlah beruang yang muncul belum bisa dipastikan dan petugas memasang kamera jebak dalam memastikan satwa, jumlah dan pergerakannya.
Sebelumnya, BKSDA Sumbar telah memasang dua kandang jebak di Jorong Kampuang Dagang, Nagari Bawan dengan jarak sekitar lima kilometer dari Padang Sibalungkiang.
Baca juga: Beruang madu hasil evakuasi BKSDA Jambi lahirkan seekor anak
Baca juga: BKSDA Sumbar siapkan kandang jebak atasi Beruang Madu masuk pemukiman
Baca juga: Kemenhut bongkar jaringan perdagangan satwa liar antar-pulau di Malang
Suka(3325)
Artikel Terkait
- Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik
- Tim Rescue TNGR bersihkan sampah di tebing curam Gunung Rinjani
- Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG
- Tujuh negara yang rayakan Diwali, selain India
- Metode memasak berbasis air bantu jaga nutrisi dan kurangi peradangan
- Cegah keracunan MBG, Pemkot Bontang perketat pengawasan izin SLHS
- Rekomendasi acara gratis untuk isi libur akhir pekan di Jakarta
- Perkuat kualitas MBG, Pemkab latih petugas penjamah makanan
Resep Populer
Rekomendasi

Unilever tuntaskan lepas bisnis es krim Rp7 T ke Magnum di akhir 2025

Kecemasan orang tua bisa memperparah alergi pada anak

Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik

Satgas sebut gudang cengkeh di AS kosong imbas kasus zat radioaktif

Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal

UEA kirim 7.200 ton bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza

Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto

KPKP Jaktim gencarkan edukasi pedagang dan warga soal keamanan pangan